Matematika dalam Lukisan Monalisa
Lukisan Mona Lisa
Tentu kita sudah tahu siapa pelukis
Monalisa, Leonardo Da Vinci. Leonardo (1452-1519) adalah seorang Italia.
Ia sangat terampil dalam berbagai bidang: matematika, filsafat,
arsitektur sipil dan militer, melukis, memahat, ilmu pengetahuan,
menciptakan musik, dan mendesain senjata. Leonardo sendiri paling
terkenal sebagai pelukis. Uniknya, ia sering memasukkan konsep-konsep
matematika dalam karya seninya meskipun tidak pernah menerima pelatihan
matematika secara formal. Pada lukisan Monalisa, ketidaksesuaian antara
latar belakang kiri dan kanan menciptakan ilusi perspektif dan
kedalaman.
Banyak yang meyakini bahwa Leonardo secara sengaja menciptakan lukisan ini sesuai dengan golden rectangle sebagai penyatuan matematika dan seni. Golden rectangle adalah sebuah segiempat yang salah satu panjang sisinya memiliki nilai golden ratio (1,618). Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut.
Jika nilai dan , segiempat biru dan merah menjadi golden rectangle karena salah satu sisinya (yaitu ) memiliki nilai golden ratio. Segiempat merah juga merupakan golden rectangle dengan alasan yang sama.
Sekarang kita kembali kepada lukisan Monalisa. Sebuah golden rectangle dapat
dibentuk pada lukisan ini. Untuk membentuk segiempat dapat diambil
garis dari pergelangan tangan kanan, menuju ke siku kiri, kemudian garis
ditarik ke atas sampai puncak kepala.
Kita bisa lihat setiap garis dari
segiempat tersebut memotong titik-titik yang penting pada lukisan Mona
Lisa, yaitu dagu, mata, hidung dan senyum pada bibirnya. Sekali lagi,
hal ini menunjukkan seni dan matematika memang berkaitan.
Komentar
Posting Komentar